Recall Anang, Kerugian bagi PKB

Banjarmasin, Kalimantan Post
Recall yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Kalsel, terhadap Anang Rosadi Adenansi, adalah kerugian dan kegagalan pertama PKB Muhaimin, dalam memasuki Pemilu 2009. Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat politik, sosial dan Kemasyarakatan, Taufik Arbain, kepada KP melalui telepon celullarnya, Selasa (16/9/2008). Figur Anang Rosadi, menurut Taufik, sudah dikenal oleh masyarakat luas, atas keberaniannya dalam menentang bekbijakan pemerintah yang dianggap lepas dari jalur. Sehingga, menarik kembali pengajuan Anang Rosadi dari calin ketua fraksi, adalah kegagalan pertama bagi PKB dalam menjajaki masa-masa awal pemilu. Karena dengan menempatkan kader terbaiknya di lembaga DPRD, khususnya pada posisi-posisi startegis, akan memberikan nilai jual yang sangat berarti bagi PKB. Bagaiamana pun, peran dewan, khsusnya ketua fraksi memiliki peran yang sangat besar dalam menarik perhatian massa, khususnya atas kebijakan-kebijakan yang diambilnya,"sebutnya.
Pengamat politik sekaligus doesn Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unlam itu melihat sosok Anang Rosadi, sebagai politikus yang berani mengambil kebijakan dan kritis terhadap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah, di saat yang lain 'tenang.' Figur-figur seperti inilah yang diperlukan oleh daerah, tutur Taufik, karena ketika Anggota Legistlatif dan anggota ekskutif berjalan selaras' tidak menunjukan pertentangan, justru akan mengundang kecurigaan. Daerah memerlukan figur-figur yang berani, dan kritis. Tetapi orang-orang, tersebut tidaklah perlu ditakuti, karena mereke justru dapat memberikan pencerahan," tutur Taufik Arbain.
Taufik Arbain sendiri menduga, permasalahan recall calon ketua fraksi PKB tersebut, tidak terlepas dari perdagangan politik. "Sebagaimana hukum dagang yang berlaku, setiap 'jual beli' dilakukan atas adanya kepentingan dan tujuan, dan ini rupanya juga berlaku dalam politik,"beber pengamat politik yang kerap membeberkan hasil pengamatan dan pemikirannya di berbagai media. Sebelumnya pada masa kepimpinan kubu Gus Dur, Anang menerima pencekalan berupa pelarangan penggunaan anggota DPRD fraksi PKB, dalam memberikan statement kepada media. Akibat pernyataannya yang kerap berlawanan dengan pemerintah. Padahal pada saat itu, dirinya jelas-jelas berstatus sebagai anggota DPRD kalsel dari fraksi PKN. Dalam masa kepepimpinan Muhaimin saat ini, Anang Rosadi Adenansi kembali 'dikebiri' oleh pengurus PKB. (dan/K3)